udah lama sih saya suka sama film horror korea. beberapa dari
ceritanya menarik, ada yang bener2 mencekam, yang twist ending yang
heartwarming dan seterusnya. sampe diremake sama hollywood pun juga ada.
berikut daftar film horror korea yang terhorror versi Ijefferson.wordpress.com.
As Before, Sinopsis Not By Me Okaaaay!
1. A Tale Of Two Sister (2000)
Su-mi(Im Soo Jung) dan adik perempuannya,Su-yeon(Moon Geun Young), baru saja tiba di sebuah rumah bergaya klasik dengan halaman luas dan danau yg tak jauh dari rumah tersebut. Seorang wanita menyambut mereka ketika memasuki rumah, Eun-joo(Yeom Jeong-ah). Su-mi tidak suka dengan Eun-joo,maka ia bersikap acuh pada wanita itu yg sebenarnya adalah ibu tiri mereka. Tinggal di rumah itu membuat Su-mi sering mengalami hal-hal aneh dan bermimpi buruk. Hubungan dengan ibu tirinya sangat buruk dan ayah mereka,Moo-hyeon(Kim Kap-su) juga seolah tidak mempedulikan mereka. Hanya Su-yeon yg selalu menemani Su-mi…Namun suatu hari Su-yeon menghilang. Su-mi sangat frustasi mencari adiknya. Ia curiga ibu tiri mereka melakukan hal yg jahat pada Su-yeon. Hingga pada akhir pencariannya, Su-mi menemukan karung penuh bercak darah di salah satu sudut rumah…
Notes by me : yang membuat saya sangat menyukai film ini adalah.. karena film ini berbeda dengan film horror yang lainnya. pertama, di film ini hantunya gak membunuh seperti di film horror lainnya. kedua, meskipun film ini gak ada scene bunuh-bunuhan oleh hantunya, tapi film ini tetep menggambarkan unsur seremnya. jadi seremnya itu bener2 dapet, ada sedihnya juga..
Fyi, Film ini pun uda di remake sama hollywood dengan judul… The uninvited.
2. Wishpering corridors 4: Voice. (2005)
Film Horror Asia ini adalah judul lanjutan dari Whispering 1-3 sebelumnya, namun ini hanya berhenti sama di judul saja. Cerita yang dihadirkan dari whispering 1-4 sama sekali tidak ada hubungannya karna mereka tersendiri memiliki tema cerita yang berbeda-beda. Tema yang diambil dari Whispering Corridors kali ini adalah berhubungan dengan suara. Jadi bisa dibilang, hampir sekitar 85% penonton akan disajikan berbagai macam suara-suara dan musik-musik opera dan orchestra yang mampu membuat bulu kuduk berdiri (jika menonton di tengah malam). Bisa dibilang setting tempat cerita Whispering Corridors 4 ini seperti halnya dengan Death Bell 2 yang hanya mengandalkan satu setting yaitu sekolah. Sepertinya film horror Asia begitu bersemangat sekali mengambil setting tempat sekolah, walaupun setting sama tapi cerita yang dihadirkan tidak pernah habis ide ceritanya.
Notes by Me : salah satu episode wc yang terhorror setelah wc 3. paduan suaranya saja uda horror kayak gitu…………
3. Wishpering Corridors 3: Wishing Stairs. (2003)
4. Muoi The Legend Of Portrait (2007)
Film ini bercerita Tentang YOON-HEE seorang novelis yang telah putus asa untuk membuat cerita baru. Hingga suatu saat ia mendengar dari SEO-YEON,seorang temannya di Vietnam , tentang sebuah cerita yang sangat unik tentang legenda Potret Muoi itu.Sebuah dendam lama membuat YOON-HEE ragu untuk pergi ke Vietnam untuk bertemu SEO-YEON.Namun, Ia terpesona oleh potret-potret SEO-YEON tentang MUOI yang selalu ia kirimkan. Akhirnya YOON-HEE pergi ke Vietnam untuk mengungkap sebuah legenda sebuah Potret yang telah terpendam selama berabad-abad itu. YOON-HEE sangat tertegun melihat penampilan SEO-YEON yang mempesona, walaupun belum pernah bertemu sebelumnya,ia sangat ramah menyambut YOON-HEE. Akhirnya SEO-YEON menceritakan tentang misteri MUOI. Berawal dari situlah konflik cerita ini dimulai, Vietnam tempat yang eksotis itu berubah menjadi sebuah mimpi buruk, dan rahasia muoi yang telah terkubur dalam itu seakan tidak pernah terungkap.
5. dont click (2012)
Usai menonton rekaman itu, Cutie disuguhi rekaman adegan dirinya sendiri. Malam itu, Cutie seperti diawasi seseorang. Ketika memasuki lift, lift berhenti di area parkir, lantai 12. Pintu terbuka. Ia melihat gadis berambut panjang, berlumur darah. Cutie adalah korban pertama. Beberapa hari setelah Cutie tewas, Se Hee (Bo Young) merasa adiknya, Jung Mi, berlaku tidak wajar.
Jika film horor di negara anu sekadar menebar teror tanpa memperhatikan kedalaman karakter, Kim menyisakan ruang bagi penonton untuk mengenali kakak beradik Se Heed dan Jung Mi. Anda diizinkan menggali informasi mengapa dua gadis ini tinggal sendiri. Seberapa erat chemistry keduanya, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari.
Kim memberi adegan penting pada menit pertama kemudian beralih ke kehidupan tokoh utama. Baginya, pengenalan karakter lebih penting sebelum bersinggungan dengan adegan awal. Selain itu, menjaga rasa penasaran penonton hingga tiga perempat durasi dirasa perlu.
Kejutan demi kejutan terus dicecer untuk meminimalkan efek jenuh. Dibanding Ju On atau The Ring, penuturan DC lebih ringkas. Teror pun lebih banyak. Konsekuensinya, ada beberapa penampakan yang sebenarnya tidak perlu dimunculkan karena minim makna.
Our Favorite Scene: Jung Mi membagikan rekaman video kepada Se Hee. Anehnya, file yang seharusnya berisi ritual berubah menjadi rekaman pelecehan seksual di ruang publik. Ia penasaran, lalu membuka file itu di komputernya. Ketika dibuka, isi file berubah lagi menjadi sketsa lemari yang sama dengan bentuk lemari di kamar Jung. Di dalam sketsa, pintu lemari terkuak. Beberapa detik kemudian, lemari di belakang Jung juga terkuak. Perlahan, muncul tangan pucat merayap dari….
6. Cinderella (2006)
Film ini dimulai dengan kue ulang tahun
yang menyala dalam gelap. Sosok yang tak terlihat bersenandung “happy
birthday to you” membawa kue ke kamar tapi kemudian menjatuhkannya shock
seperti yang kita melihat orang lain yang tidak diketahui siapa bunuh
diri dengan cara gantung diri.
Kemudian cerita selanjutnya
diperkenalkan seorang gadis, Su-Kyoung, berbaring di meja operasi siap
untuk menjalani operasi plastik. Dia sangat gugup dan ketakutan dan
sedang di hibur oleh temannya Hyeon-su. Orang tua Hyeon-su sudah
bercerai. Kemuidan ada ibunya Yoon-hee yang seorang dokter bedah plastik
yang sukses dan berbakat. Kedua perempuan muda terlihat sedang
berbicara dan menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan ibu-anak yang
baik.
Sementara itu, Su-Kyoung sendirian dan
panik di ruang operasi. Dia melihat sebuah gambar menakutkan seorang
gadis mengenakan gaun biru gelap dan rambut hitam panjang yang menutupi
wajahnya. Gadis itu merangkak di bawah meja dan menghilang dari
pandangan. Yoon-hee kemudian muncul dan memulai operasi, dia mengatakan
pada Su-Kyoung bahwa itu adalah waktunya untuk menjadi cantik. Sehari
kemudian adalah hari ulang tahun Hyeon-su. Dia mengatakan pada ibunya
untuk mengadakan pesta, ibunya akhirnya meyakinkan dia untuk membuat
pesta di rumahnya (dia sangat kaya).
kemidan cerita berlanjut lagi Hyeon-su
di kelas seninya, membuat patung wajah Su-Kyoung. Banyak gadis-gadis
berkomentar dikelasnya mengatakan bahwa Su-Kyoung terlihat jauh lebih
menarik dari pada yang sebelumnya dan bertanya-tanya apakah dia diet
atau menjalani operasi. Hyeon-su kemudian berbicara dengan
teman-temannya yang lain Jae-hui, dan meminta dia untuk mengomentari
pekerjaan luar biasa yang dilakukan ibunya pada dirinya.
Pembicaraan dua anak perempuan itu
terlihat seru hingga keduanya tertawa, Hyeon-su sengaja memotong wajah
model nya itu. Su-Kyoung dengan luka besar muncul di pipinya. Dia
berteriak dan lari ketakutan. Dia turun ke bangunan lain sambil memegang
wajahnya yang berdarah. Sebuah lengkingan suara misterius dan
mengatakan dia ingin wajahnya kembali. Hyeon-su muncul dan bertanya
padanya apakah dia baik-baik saja, Su-Kyoung yang terpotong wajahnya dan
berdarah tiba- tiba menghilang. Hye-won, seorang gadis yang berteman
dengan Hyeon-su telah memutuskan apakah dia harus mengoprasi mata atau
hidungnya pada Yoon-hee. Dia memutuskan untuk mengoprasi matanya.
Sementara itu Hyeon-su, Jae-hui dan
Su-Kyoung menunggu di halte bus saat seorang wanita tua memberikan
selebaran untuk cucu nya hilang. Su-Kyoung menjauh, terganggu oleh
peristiwa sebelumnya. Bus itu tiba tapi Hyeon-su menunggu temannya
Sung-eon yang akan datang. Jae-hui menunjukkan wajah yang jijik ketika
mendengar berita itu namun tidak diberi waktu untuk berdebat ketika
kondektur bus mengusirnya untuk segera turun. Sung-eon adalah cewek
tomboy dan lebih dekat dengan Hyeon-su dari teman lain yang dia tidak
mengenalnya dengan baik, ia juga tidak mengalami masalah dengan operasi
plastik. Sung-eon muncul dengan sepeda motor gandeng menuju rumah
Hyeon-su itu.
Jae-hui dan Su-Kyoung menunggu di luar
rumah Hyeon-su itu. Jae-hui mengeluh, tetapi ketika Hyeon-su dan
Sung-eon tiba dia menunjukkan ketidaksukaan sebagai gadis tomboi.
Gadis-gadis itu kemudian merayakan pesta Hyeon-su dan Su-Kyoung
memberikan kepadanya sebuah boneka mahal untuk hadiah. Ketika menyalakan
kue, Su-Kyoung melihat sosok menakutkan yang sama ketika dia menjalani
pembedahan muncul di sebelah Hyeon-su, tetapi tidak ada orang lain bisa
melihatnya kecuali Su-Kyoung…
Lilin-lilin padam. Dalam panik dan
keterburu-buruan, Su-Kyoung jatuh ke arah kue (yang akan dilemparkan
pada Hyeon-su) dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Su-Kyoung mengagumi wajahnya sejenak sebelum ia melihat wajahnya
berubah menjadi memiliki luka. Dia berteriak dan berjalan keluar dari
rumah Hyeon-su dengan Jae-hui menyalahkan Sung-eon dan memberinya
tampilan yang buruk sebelum pergi. Yoon-hee bertanya apa masalahnya tapi
Sung-eon meyakinkan dia bahwa semuanya baik. Kemudian kedua gadis
sedang melihat sebuah album foto dan tertawa tentang apa yang mereka
lihat. Hyeon-su kemudian memberitahu Sung-eon bahwa dia tidak punya foto
masa kecil. Yoon-hee mendengarkan melalui pintu dan kemudian berjalan
pergi.
Sementara itu Su-Kyoung mengunci diri
di dalam kamarnya selama berhari-hari dan menolak untuk melihat
siapapun. Ibunya memanggil Yoon-hee dan Hyeon-su untuk datang dan
membantu. Su-Kyoung mengatakan pada Hyeon-su,dia mengatakan kepadanya
bahwa ada sesuatu yang salah dengan wajahnya dan bahwa tidak ada yang
dapat membantunya. Hyeon-su memeluk dia, tapi Su-Kyoung mendengar suara
lain berkata “cukup” dan Su-Kyoung ketakutan kemudian Hyeon-su keluar.
Hyeon-su berdiri di pintu dan Su-Kyoung terlihat memecahkan cermin,
tiba-tiba muncul kembali hantu gadis itu dan terlihat closeup mata
birunya. Dia kemudian berkata “Aku akan membuat mu cantik” kemudian
tertawa keji. Wajah Su-Kyoung yang mulai keras terbelah kemudian terbuka
dan dia berteriak, meremas pecahan cermin hingga tangannya berdarah.
Hyeon-su dan para wanita lainnya berhasil memasuki ruang
setelah Su-Kyoung berhenti menjerit. Hyeon-su menemukan Su-Kyoung sudah
mati dengan kondisi tubuhnya membalik-nya telentang, mengungkapkan
wajahnya, terpotong di satu sisi. Ibunya menjerit.
Saat sekolah keesokan harinya, Hye-won
berbicara kasar pada Hyeon-su dan menyalahkan kematian Su-Kyoung pada
dirinya. Hye-won telah menjalani operasi dengan Yoon-hee. Jae-hui
menatapanya dan mengancam lalu menyebut kan sebuah kata”Dasar
gelandangan!” Hyeon-su marah . Di rumah mereka Yoon-hee mendapati bahwa
Hyeon-su menelepon ayahnya (dia tidak tinggal dengan mereka setelah
berrcerai). Kemudian Yoon-hee memberikan Hyeon-su sebuah topeng,
menutupi seluruh wajahnya. Sementara Hyeon-su tertidur sepasang tangan
misterius mulai membelai wajahnya sebelum mencoba untuk mencungkil
matanya dengan ibu jari. Hyeon-su panik dan air mata keluar dari topeng
wajah dan tidak melihat seseorang dan ibunya kemudian datang
menghiburnya dan membagi momen penuh kasih sayang sebelum ibunya
menempatkan topeng wajahnya ke dalam kotak di ruangan lain.
Hyeon-su kemudian masuk ke ruangan
bawah tanah dimana dia diberitahu untuk tidak pergi ke sana oleh ibunya.
Dia menatap tempat menyeramkan itu dan menemukan gambar seorang anak
dengan wajah sangat menyeramkan dengan luka bakaran dan sbuah tulisan
yang mengatakan, Hyeon-su sebelum operasi. Gadis dengan rambut panjang
sedang mengawasi Hyeon-su tapi tiba-tiba menghilang ketika ibunya datang
dan menegurnya. Hyeon-su kemudian menjauh dan menolak untuk berbicara
kepada ibunya.Di pesta kolam Hye-won pergi dan duduk di sebelah Jae-hui
dan minta maaf untuk tingkah lakunya. Jae-hui kemudian bertanya padanya
apakah dia melihat sesuatu yang aneh ketika dia melihat sebuah pisau,
Hye-won hanya diam. Kedua gadis itu takut dan pergi untuk mencari tahu
pada Yoon-hee apa yang terjadi. Yoon-hee hanya memberitahu mereka bahwa
mereka hanya tegang karena kematian Su-Kyoung itu, ke dua anak perempuan
itu merasa lega.
Hyeon-su meninggalkan rumah untuk bertemu dengan ayahnya, dia dan
Seung-eun mengendarai motor. Dengan hati-hati Yoon-hee mengikuti
keduanya.
Hyeon-su berbicara dengan ayahnya,
tentang masalalu Yoon-hee. Bertahun-tahun sebelumnya, ia mengatakan saat
itu Hyeon-su menunggu di dalam mobil sementara ibunya memberikan file
untuk suaminya. Dia berjanji akan berjalan ke taman bersama Hyeon-su.
Saat Yoon-hee memasuki gedung, mesin mobil yang masih menyala dan
puntung rokok yang juga menyala. Yoon-hee menemukan suaminya bersama
seorang wanita sedang melakukan oral seks dan dia memukul kan kepala
suaminya dengan file yang dia pegang. Saat ia dan suaminya beradu
argumen, mesin mobil meledak, mengerikan membakar Hyeon-su dan dalam
keadaan koma. Yoon-hee menangis di rumah sakit selama putrinya tak
sadarkan diri dengan wajah yang cacat.
Dia kemudian mengunjungi sebuah gereja
dan melihat seorang gadis yatim piatu kecil, Yoon-he mengajak anak itu
pulang dengannya, dan menyuruhnya memanggilnya ibu. Gadis yatim piatu
menyayangi Yoon-hee dan keduanya memiliki hubungan ibu-anak yang dekat
dan penuh kasih sayang. Suami Yoon-hee kemudian pergi ke rumah sakit
untuk menjenguk Hyeon-su namun anak itu hilang. Gadis yatim piatu itu
masuk ke sebuah ruangan dan melihat gadis cacat terbaring di tempat
tidur, itu adalah Hyeon-su. Dia bertanya pada Yoon-hee apakah gadis itu
sakit dan Yoon-hee mengatakan ya, sebelumnya dia mengatakan bahwa ia
tidak pernah bisa melihatnya. Gadis yatim piatu menerima hal ini sebelum
lari keluar dari ruang bawah tanah dengan gembira.
Kembali pada saat itu, Hyeon-su dan
ayahnya membicarakan foto dan Hyeon-su. Yoon-hee bertemu dengan mantan
suaminya dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak punya hak untuk
melihat Hyeon-su. Mantan suaminya kemudian berpendapat mengatakan
Hyeon-su adalah gadis yatim piatu itu. Yoon-hee merespon dengan
mengatakan “Dia putriKU”. Yoon-hee berdiri di tengah hujan dengan
payung dia menatap Hyeon-su sambil menangis, dan Hyeon-su mengatakan
“ibu” kemudian memeluknya.
Yoon-hee kembali ke rumahnya dan
menyuruhnya untuk mandi. Bel pintu berbunyi dan Yoon-hee pergi untuk
melihat siapa yang datang, wajah ngeri ketika dia tahu bahwa Hyeon-su
yang membunyikan bel pintu. Ketika dia membiarkan Hyeon-su di dalam, dua
argumen hadir di mana Hyeon-su mengatakan bahwa dia bukan ibu
kandungnya yang menyebabkan Yoon-hee menamparnya. Hyeon-su mengunci diri
di kamarnya, Yoon-hee mengatakan lantai basah kuyup dan kemudian
mendengar keran di kamar mandi berjalan. Bak mandi dipenuhi dan diisi
dengan gelembung. sebuah genggaman tangan pucat dari sisi bak mandi tapi
kemudian meluncur kembali ke air saat Yoon-hee masuk. Yoon-hee
mematikan keran dan mulai mandi, langkah kaki meninggalkan kamar mandi
dan menuju ruangan Hyeon-su itu. Pintu Hyeon-su yang membuka sendiri dan
Hyeon-su memeriksanya dan melihat itu ibunya berjalan di ujung
koridor, tempat tidurnya tiba-tiba menjadi basah. Hyeon-su duduk di
atasnya, dan menemukan rambut panjang dan kusut yang basah di
punggungnya dan dia menjerit. Dia menarik kembali selimut dan ketakutan
menatap gadis dalam gaun biru yang tergeletak basah kuyup di bawah
tempat tidur. Dia berteriak lagi dan gadis itu menghilang.
Keesokan harinya Hyeon-su ingin
menunjukkan gambar gadis yang hilang dari wanita tua bersama Sung-eon
dan kemudian menunjukkan foto yang diberikan kepadanya oleh ayahnya.
Sung-eon mengatakan bahwa mereka terlihat persis sama tetapi memiliki
warna mata yang berbeda.
Sementara itu Jae-hui dan Hye-won sedang melukis potret diri. Hye-won
pergi ke toilet dan Jae-hui mencuci kuas cat nya. Dia tidak
memperhatikan hal itu dan ember cat-airnya tumpah dan kuasnya masuk ke
lubang westafel. Dia mencoba mengambil dengan tangannya namun tak dapat
menjangkaunya karena tak terlihat dan kemudian memasukkan wajahnya.
Jae-hui sengaja air mata memberika efek air mata pada lukisannya.
Sung-eon mendapat telepon dari ibu Hyeon-su. Hye-won kembali dan
terkejut melihat lukisannya robek dan goresan di wajah Jae-hui, yang
sekarang tampak seperti katatonik dan dalam keadaan menyedihkan.
Selanjutnya scane berlanjut terlihat dua anak perempuan duduk berhadapan
dan tersenyum sambil menggambar sebuah garis di wajah mereka, saling
bercerita bagian mana dari wajah mereka perlu diperbaiki. Mereka
kemudian mengangkat dua pisau bedah dan mulai perlahan-lahan memotong
pada garis, kedua mengucapkan “Aku akan membuat Anda cantik” pada saat
yang sama, dengan kaki mereka berada di dalam ember. Hyeon-su dan
Sung-eon keduanya memasuki ruangan dan menemukan kedua anak perempuan
berlumuran darah dengan wajah robek, sambil tersenyum pada mereka
berdua. Ambulans datang dan paramedis membawa Jae-hui dan Hye-won pergi
dengan tandu (mereka mungkin meninggal karena kehilangan darah).
Sung-eon di panggil ke kantor polisi untuk menjawab pertanyaan tentang
dua anak perempuan itu.
Yoon-hee datang ke TKP dan berkata
“Hyeon-su”. Hyeon-su lain terkunci lama oleh sang ibu di ruang bawah
tanah. Yoon-hee akan melakukan segala sesuatu untuk Hyeon-su, setelah
Hyeon-su tidur dia meninggalkan kamar anaknya dan teringat masalalu.
Hyeon-su, masih dengan wajah penuh luka bakar mulai menunjukkan
tanda-tanda perbaikan dan Yoon-hee kemudian melakukan sebuah operasi.
Yoon-hee mematikan salah satu suplai oksigen gadis itu tetapi tidak
membunuh gadis miskin itu, entah mengapa dia kembali terisak-isak dengan
rasa bersalah dan kesedihan untuk “putri” nya. Dengan penuh kasih
sayang Yoon-he membelai wajah gadis itu. Kemudian, gadis yang seluruh
wajahnya itu di bungkus perban,Yoon-he sempat menyaksikan gadis lain
bermain dengan teman-temannya (Sung-eon?) di Luar. Dia berkomentar
tentang betapa cantiknya dia. Yoon-hee mengatakan bahwa dia “dia akan
lebih cantik”, anak perempuannya yang di perban mengatakan bahwa ibunya
lebih menyukai anak itu dari pada dirinya. Yoon-hee kemudian dengan
penuh kasih sayang memberitahu anaknya bahwa dia akan membuatkannya
wajah baru. Sayangnya Yoon-hee tidak sepenuhnya menepati janjinya, dan
hanya membuat kan masker wajah untuk putrinya (masker wajah terlihat
sebelumnya dalam film itu ). Gadis tanpa wajah itu (sekarang dia tumbuh
menjadi remaja) menyelinap keluar dari ruang bawah tanah dan melihat
pesta ulang Hyeon-su dengan semua teman yang akan menjalani pembedahan.
Yoon-hee kemudian buru-buru meninggalkan ruangan dan mengunci kembali
ruang bawah tanah tempat gadis tanpa wajah itu di kurung. Gadis tanpa
wajah itu berteriak dan memohon untuk menjadi cantik. Yoon-hee menangis
di sisi lain pintu. Kemudian di hari itu, Yoon-hee mempersiapkan kue
(awal film) dan membawanya ke kamar gadis tanpa wajah itu dan mengetahui
bahwa anaknya telah gantung diri.
Hyeon-su kemudian menemukan kamar itu
dan membuka lemari yang penuh dengan topeng yang dikenakannya selama
bertahun-tahun dan buku harian diisi dengan kesedihan dan kebencian
terhadap Hyeon-su dan teman-temannya. Hyeon-su kemudian menemukan sebuah
perangkat seperti lemari es yang di simpan Yoon-hee untuk tubuh gadis
tanpa wajah itu setelah kematiannya. Sung-eon, sekarang bebas dari
kantor polisi dan mengunjungi rumah Hyeon-su dan ingin beristirahat,
ketika membuka kunci pintu ruang bawah tanah dia bertemu dengan
Yoon-hee. Sung-eon kemudian melihat apa yang dia percaya dengan matanya
sendiri Hyeon-su tetapi sebenarnya gadis itu adalah gadis dengan tanpa
wajah dan terguncang, Sung-eon pingsan. Hyeon-su sadar Sung-eon di beri
obat bius oleh ibunya.
Hyeon-su berada di meja operasi di
sebelah mayat gadis tanpa wajah itu,dia mengenakan topeng yang
menyerupai wajah Hyeon-su. Yoon-hee menyingkirkan topeng,dan
mengatakan”wajah” dan memperlihatkan wajah asli putrinya. Hyeon-su mulai
panik, tapi dia tidak bisa bergerak karena obat bius. Yoon-hee
mengatakan pada Hyeon-su saatnya untuk memberikan wajahnya kembali dan
mulai memotong wajahnya dengan pisau bedah tetapi berhenti ketika ia
ingat betapa ia mencintainya. Yoon-hee jatuh ke lantai dalam kesedihan
tapi mayat si gadis tanpa berwajah bangkit dan mencoba untuk memotong
wajah Hyeon-su sambil berteriak “Saya ingin wajah saya kembali!”.
Yoon-hee berhenti dan mengatakan bahwa dia adalah putrinya berharga dan
bahwa dia menyesal untuk semua yang dia lakukan padanya. Mayat tak
berwajah mengerikan itu beralih kembali. Gadis itu adalah anak yatim
piatu selama ini, bukan Hyeon-su nyata. Proses itu. Yoon-hee telah
memotong wajah gadis yatim piatu dan memberikannya kepada Hyeon-su.
Yoon-hee kemudian bertobat untuk dosa-dosanya dan berjanji pada Gadis
yatim piatu itu untuk pergi ke akhirat bersamanya. Namun, adegan
terakhir menunjukkan anak yatim piatu, kembali pada bentuk tanpa wajah
berambut panjang itu tiba-tiba muncul di samping tempat tidur Hyeon-su
dan tangannya menjangkau wajahnya yang ada di wajah Hyeon-su, itu
berarti bahwa ia belum puas dan masih ingin wajahnya kembali…
7. The Red Shoes (2005)
Sun Jae yang akhirnya mengetahui alasan
kenapa suaminya berubah kelakuannya terhadap dia dan keluarganya
akhirnya memutuskan untuk pindah bersama anak perempuannya Tae-Su ke
sebuah apartemen tua. Suau hari, ketika Sun-Jae kembali ke rumah, si
karakter utama ini nemuin sebuah sepatu berwarna pink (ingat Pink bukan
Merah..catat) di stasiun kereta api. Si Tae-Su yang emang suka ngoleksi
sepatu tentu saja nggak nyia-nyiain sepatu cantik seperti itu tergeletak
begitu saja. Nah, saat si Sun-jae memakai sepatu pink itu, dia merasa
dirinya adalah orang paling cantik dan berpikir siapapun nggak boleh
nyentuh nih sepatu bahkan anaknya sendiri pun nggak boleh nyentuh sepatu
pink ini (ingat pink bukan merah).
Cerita pun berjalan dan Sun Jae
mengetahui ada yang aneh dengan sepatu Pink ini. Ternyata orang yang
merebut sepatu ini dari orang yang sudah memakainya akan mendapatkan
sebuah kejadian mengerikan yaitu kematian tragis dengan kaki yang
terpotong. Hal ini diketahui setelah sahabatnya Kim-Mii He ditemukan
tewas sesaat setelah merebut sepatu Pink ini dari Tae-Su. Sun-Jae juga
mendapatkan sebuah mimpi kalau anaknya juga akan mendapatkan kejadian
yang sama dengan Kim-Mii Hee. Bersama In-Cheol, seorang designer
interior, Sun Jae pun mencari ada apa dengan Sepatu Pink terkutuk ini
sebelum dirinya dan anaknya bernasib sama dengan Kim-Mii He, terbunuh
dengan kaki terpenggal.
8. White: The melody of Curse (2011)
Film ini
menceritakan sebuah girlband baru bernama “Pink Dolls” yang baru memulai
debutnya. Namun, kepopuleran mereka jatuh sebagai girl band yang payah
dan tidak menarik.Hal ini lebih banyak dikarenakan tidak adanya
kekompakkan diantara mereka. Eun Jeong adalah pemimpin tim sekaligus
yang tertua adalah seorang mantan penari latar grup band lain. Alhasil,
bukannya dihargai, Eun Jeong sering mendapat hinaan dari anggota Pink
Dolls yang lain. Je ni adalah pemimpin vokal yang bisa mencapai nada
tinggi, tidak pernah puas dengan kepemimpinan Eun Jeong, terutama ia
merasa Eun Jeong terlalu tua untuk menjadi anggota girlband mereka. Ah
Rang adalah anggota termuda dan merasa dirinya paling cantik, namun
selalu merasa iri karena kecantikkannya tidak mampu menjadikannya
vokalis utama. Sedangkan Sin ji adalah penari utama yang kasar, sok, dan
merasa dirinya lebih hebat dibanding eun Jeong yang hanyalah penari
latar. Meskipun Sin Ji pun sebenernya ada;ah mantan anggota grup “Pure”,
namun belum debut.
Ketidak kompakan
mereka terus menerus menambah beban Eun Jeong. Apalagi pimpinan
manajemennya menginginkannya untuk menjadi tenar dengan jalan yang
salah, yakni memberikan tubuhnya untuk seorang produser muda yang
ternyata membiayai mereka, Lee Tae-yong. Hingga pada suatu hari mereka
harus pindah studio, ke sebuah studio murah bekas bangunan studio lama
yang pernah terbakar dan menyebabkan banyak korban jiwa termasuk para
girlband, produser, dan pihak manajemen.
Tanpa sengaja, Eun
Jeong menemukan sebuah video lama berjudulkan ‘White’ di studio menari.
Akhirnya, karena lagu tersebut tidak pernah dirilis, maka pimpinan
manajemen memutuskan lagu tersebut akan dipakai sebagai album kedua
mereka. Tanpa diduga, lagu tersebut meledak di kalangan remaja, sehingga
mereka mendadak menjadi idola baru. Dari Pink Dolls yang bukan apa-apa
menjadi idola yang bahkan mampu menyaingi idola lama “Pure”.
Akan tetapi,
kecemburuan dalam girlband ini semakin meruncing saat manajemen
memutuskan untuk memilih vokalis utama yang notabene nya akan menjadi
pusat perhatian sebagai idola. Namun tanpa disadari oleh mereka, saat
persaingan itu meruncing diantara mereka, dendam lama di balik lagu
White ternyata juga menggelora. Keanehan demi keanehan tidak wajar
terjadi. Je ni yang awalnya di daulat sebagai vokalis utama terlilit
mikrophone di ruang studio dan akhirnya masuk rumah sakit dan tidak
sadarkan diri. A Rang yang menduga kalau kecelakaan Je Ni adalah ulah
orang dalam yang iri, mendapati wajahnya mulai rusak dan mulai stres.
Saat ia di daulat menjadi pusat perhatian, ia mengalami kecelakaan dan
jatuh saat shooting video klip.Shin Ji, yang mengikuti acara ‘Survival
Challenge’ mengalami kecelakaan dan jatuh tertindih kamera.
Hanya Eun Jeong
menyadari kalau keanehan ini dimulai sejak mereka menyanyikan lagi
White. Bersama sahabatnya, Soon-ye, ia menemukan fakta adanya tragedi
berdarah di balik lagu White. Seorang anggota girlband pernah bunuh diri
di bangunan itu akibat tidak tahan terhadap tekanaan anggota girl band
lain yang iri atas kemampuannya dalam menulis lagu dan koreografi.
Setelah gadis itu menjadi vokalis utama, anggota yang lain menjadi iri.
Wajahnya dirusak apalagi karena ia menjadi umpan bagi produsernya pada
saat itu. Dengan dendam yang membara dalam hatinya, sang pencipta lagu
white ini pun bunuh diri dengan meminum obat pembersih lantai. Anggota
lain pun mengaku sebagai White yang baru dan menyanyikan lagu itu. Namun
pada saat shooting video klip, ia merasa dihantui dan menemukan penari
latarnya lebih satu orang. Akhirnya karena merasa tertekan, ia membakar
sebuah surat peninggalan White. Namun white yang terus menghantuinya
akhirnya membuat api di suratnya itu membakar seluruh bangunan termasuk
orang-orang di dalamnya.
Akan tetapi, Eun
Jeong dan sahabatnya salah paham dan mengira penyanyi pengganti itu
adalah White. Eun Jeong yang merasa kutukan dalam lagu itu telah
berhenti, menjadikan dirinya ‘White’ yang baru. Ia menjadi idola nomor
satu dan digilai dimana-mana. Sikapnya menjadi berubah dan ia mengaku
kalau lagu dan traian White adalah ciptaannya. Sampai saat Soon Ye
menyadari kalau kutukan itu masih berlanjut. Ia pun mati-matian
menyelamatkan Eun Jeong, namun terlambat. Saat Eun Jeoung tampil di
acara penghargaan, the Music Fever Charts, dan memenangkannya, ia
menemukan penarinya lebih. Dan kemunculan “White” asli yang hanya bisa
dilihat oleh Eun Jeoun dan Soon Ye merenggut nyawa Eun Jeoung di atas
panggung ketenaranya.
9. Bunshinsaba (2004)
Menggunakan kutukan Bunshinsaba, Yoo-Jin memperingatkan temannya yang lain untuk tidak membuka mata mereka hingga mantra selesai. Panggilan ini mulai berlaku, dan Yoo-jin, agak penasaran, membuka matanya. Dia terkejut dan ketakutan, saat melihat sosok gadis pucat seperti orang mati dengan rambut panjang menyamping.
Namun, tidak hanya sampai situ saja. Keesokan paginya ketika Yoo-jin datang ke kelas, dia menemukan bahwa salah satu mayat teman sekelas yang sering mengganggunya berada di meja dengan wajah terbakar. Sementara itu, pihak sekolah mempekerjakan guru sukarelawan bernama Eun Ju Lee, dia dikenal dengan sebutan Ms Lee, sebagai guru seni.
Dia mulai memanggil absen kelasnya dan berhenti pada nomor urut 29 dengan menyebutkan sebuah nama ‘Kim In-Sook’. Para siswa ketakutan ketika mereka mendengar nama itu, dan bergegas keluar dari kelas karena mereka melihat sang guru seperti berbicara dengan Kim In-Sook. Yoo-Jin adalah satu-satunya murid, yang berani memberitahu Eun Ju bahwa Kim In-Sook sudah tidak ada. Eun Ju kembali melihat kursi tersebut dan menyadari bahwa tidak ada nama di nomor kursi 29.
Tiba-tiba, Yoo-Jin melihat sosok di belakang Eun Ju. Penyelidikan segera di lakukan setelah tiga siswa pengganggu lainnya mati dengan cara yang sama. Akhirnya, Yoo-Jin menyadari bahwa dia kerasukan roh Kim In-Sook. Dia membunuh semua orang yang mengganggunya, meskipun dia tidak ingat telah melakukannya. Eun Ju juga bisa merasakan kekuatan mengerikan sekitarnya Yoo Jin.
Mr Han, penasihat kelas Yoo Jin, memutuskan untuk membantu Yoo-Jin dengan berkonsultasi pada temannya pada apa yang menyebabkan dia bertindak aneh. Melalui hipnotis, mereka mampu melihat masa lalu dan mencari tahu bahwa roh yang berada di tubuh Yoo-Jin adalah Kim In-Sook, dan memiliki memori bagaimana dia dibunuh.
Sesuatu menjadi bertambah buruk ketika Eun Ju kerasukan oleh roh Kim In-Sook, Chun Hee, ternyata merupakan reinkarnasi. Chun Hee dan Kim In-Sook secara brutal dibunuh oleh penduduk desa dan sebelum meninggal, mereka memberikan kutukan itu untuk generasi yang akan datang, siapapun yang meninggalkan desa akan mati. Dengan Chun Hee yang akhirnya menguasai tubuh Eun Ju, dia menuntut hukuman atas orang yang menganiaya mereka,pada akhirnya membunuh kepala sekolah Mr Han.
Tidak lama kemudian, Eun Ju melahirkan seorang anak perempuan dan dalam tubuh anak perempuannya itu ada roh Kim In-Sook…
0 komentar:
Posting Komentar