Hai Ayah, pangeran yang pertama kali hadir dalam kehidupanku, yang menjadi sosok pahlawan tak tergantikan hingga kapanpun.
Terimakasih untuk ucapan selamat datang ke dalam kehidupan pertamaku yang tak seindah yang kubayangkan, terimakasih sudah mau menjalaninya bersama Mamah dan aku kecil, aku bahagia ketika mendengar Tuhan bahwa engkaulah yang menjadi sosok pejuang dan pendamping mamah beserta aku dan adik-adikku kelak.
Jika Ayah bertanya mengapa aku memilihmu pada Tuhan saat itu, takkan ada jawaban yang adil untuk dijawab, karena Ayah, lebih dari sempurna. Lebih dari segalanya. Bahkan, kata lebih dari segalanya-pun sesungguhnya tidak adil untuk kujawab, tapi hanya itu yang mampu kukatakan.
Apa Ayah percaya bahwa saat itu dan saat ini Tuhan sedang mengabulkan 1 dari sekian banyak doaku? Kalau Ayah tidak percaya, aku percaya. Sungguh percaya, karena saat itu aku memohon pada Tuhan untuk diberi seseorang yang mampu menjadi sosok yang takkan tergantikan, yang mengajakku beserta Mamah menghadapi seluruh perjalanan hidup dan kehidupan ini, dan itulah Ayah. Aku tak peduli seberapa lama Ayah akan hadir untukku, atau mungkin sampai sekembalinya aku pada pangkuan Tuhan. Aku akan tetap bersyukur, karena aku bahagia telah memiliki Ayah.
Ayah adalah alasan mengapa aku siap untuk bangun dan menghadapi kekejaman hidup ini. Bagaimana bisa kehidupan kita selalu dijalani dengan omong kosong setiap harinya? Tapi, aku bukan salah satu dari orang yang selalu menjalani hidup dengan alasan omong kosong, aku yakin Ayahjuga begitu, karena aku yakin, pahlawan tidak pernah berbohong :)
Terima kasih untuk Ayah yang selalu ajarkan aku untuk tidak pernah salahkan keadaan.
Terima kasih untuk Ayah yang selalu ajarkan aku bagaimana caranya untuk tidak selalu menangis.
Terima kasih untuk Ayah yang selalu ajarkan aku untuk mengingatkanku bagaimana caranya tersenyum dan bersyukur atas semua ironi di dalam hidup ini.
..terimakasih Ayah